Herman Purwana G, lahir di Banjar, 24 Juli 1959. Menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung. Pernah bekerja sebagai Desainer di Pers Garmen Grafis Bandung Jawa Barat pada tahun 1990 s.d 1992. Setelah itu, Herman PG, begitu ia biasa dipanggil, melanjutkan kariernya sebagai seorang pendidik/guru di SMIKN Tasikmalaya (sekarang SMKN 3 Tasikmalaya), hingga purna tugas pada tahun 2019. Saat ini, dia tinggal beserta istri tercinta “Trina Puspasari” di Perum Bumi Asri Dirgantara Blok. C Nomor. 35 RT/RW. 05/01,Kelurahan Parakan nyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya 46151. Selanjutnya di tempat yang sama, sejak 2019 bersama dengan Trina Puspasari, Afrudin, Yaman Sutiyaman dan Yayu Rahayu, S.Sn, mendirikan dan mengelola Sanggar Lukis Brahmastra Art, yang diperuntukan bagi anak-anak yang memiliki minat belajar dalam bidang seni lukis/gambar.
Selanjutnya untuk memperkaya wawasan dan pandangan dia dalam bidang kesenian (khususnya seni lukis), serta meningkatkan keterampilan dia dalam berkarya, Herman PG banyak berinteraksi dengan masyarakat dan seniman yang berada di sekitarnya. Selain itu, untuk mengkomunikasikan karya lukis yang dihasilkannya, Herman PG banyak melakukan kegiatan pameran, diantaranya; 2008 Pameran bersama KSRT, 2009 Naratas Jalan di Mayasari Plaza, 2012 Pameran Bersama SILPA,2012 Pameran Bersama Management Pinggiran “Volume3” Pameranbersama di Galery Terasseni Ubud – Bali, 2013 Pameran Ngatik SeniNgariksa Budaya, 2015 Pameran Seni Rupa berama SILPA 2016 Seni Meungkeutkeun Silaturahmi 2018 Expose EduArt IX di Taman Budaya Jogjakarta, 2019 Bersama GBSRI di Papandayan Camping Ground Garut, Ngaguar Rasa di Hotel Mangkubumi, Eksplorasi Media2 di Hotel Mangkubumi Tasikmalaya, EduArt X di Taman budaya Jogjakarta 2020 Pameran Bersama KOLCAI Tasikmalaya di Rumah BudayaTembi Jogjakarta, 2020. Pameran Di Paidjos Cafe Jogjakarta, 2021 Pameran Pigital Painting bersama British Council – England, 2022 Pameran lukisan di Arlen Coffe Galeri – Kampus IAIC Cipasung dan Rumah Budaya Tembi Jogjakarta, 2022 Pameran Milangkala Sanggar Brahmastra artka3. Rumah Heritage Burujul, 2023 Pameran Karya Drawing di GCC 2023 Pameran pembukaan GCC Dadaha bersama kelompok seniman Hipsik, 2023 Pameran bersama anggota Sanggar pada Hari Anak Nasional dan Milangkala Sanggarka4 di GCC Dadaha.
Dalam proses selanjutnya, Herman PG berhasil mengeksplorasi dan mengaplikasi materi serta gagasan kreatifnya kedalam banyak karya, dengan pendekatan yang sifatnya individualistik. Herman PG memiliki gaya dan karakter yang khas dalam berekspresi. Termasuk di dalamnya kemampuan dia dalam mentransformasikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakanny a kedalam karya.
Dalam pandangan penulis, satuhal yang amat terasa dalam lukisan-lukisan Herman PG, yaitu bagaimana ia dengan kemampuan evaluatifnya, menemukan ide, gagasan yang erat kaitannya dengan kehidupannya masyarakat sekitar. Dalam hal ini, karya yang dihasilkan, pada dasarnya merupakan cerminan dari hidup dan kehidupannya selama ini. Bagi Herman PG, berkarya merupakan media untuk mengekspresikan berbagai hal yang ada dalam pikirannya. Termasuk di dalamnya menyampaikan isi hati, perasaan dan pengalaman hidupnya. Melalui karya yang dihasilkan, Herman PG mendapatruang dan kebebasan untuk berekspresi.
Selain itu, bangunan tematik, kejujuran dan kesadaran, amat terasa dalam cara ungkap Herman PG. Bagaimana ia menggambarkan “aktivitas keseharian masyarakat” dengan sangat cermat dan menarik. Pemilihan tema, media dan teknik yang memungkinkan orang lain seolah-olahberada dan menjadi bagian dari situasi yang dibangun lewat lukisan yang dibuatnya. Dalam hal ini, Herman PG sangat cermat dalam memilih bahasa rupa, metafor dan imajinasi yang terkesan mengalir secara natural. Sebuah strategi untuk menjadikan lukisan yang dihasikannya enak untuk dilihat
Untuk menuju kearah sana, tentunya Herman PG memiliki daya ingat, kepekaan, pengamatan dan daya berpikir tinggi dalam menyerap dan mengingat berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, dalam mengekspresikan gagasan kreatifnya, dia tidak langsung mentransfer apa yang akan ia hasilkan lewat karyannya. Herman PG terlihat melakukan tahapan pengamatan terhadap berbagai hal yang ada hubungannya dengan objek/subjek yang akan dibuat menjadi sebuah lukisan. Setelah itu, dia melakukan eksplorasi teknik dan media untuk menentukan pilihan ekspresi yang dipilihnya. Dengan proses itu, pada akhirnya kita akan menemukan karya lukisan Herman PG yang menarik, karena pilihan tema, bahan/alat, teknik dan “ekspresikreatif” yang dipilihn yaitu, dijaga dengan baik.
Sementara itu, terkait gaya atau aliran lukis yang dipilihnya, Herman PG dalam satu kesempatan pernah menyampaikan kepada penulis, bahwa dia lebih tertarik untuk memilih aliran/gaya Impresionisme dalam berkarya. Terkait ha litu, penulis melihat adanya kecenderungan Herman PG dalam setiap karya yang dihasilkannya, berupaya untuk menonjolkan kekuatan pencahayaan dengan cara penekanan pada warna untuk memberikan kesan pencahayaan yang kuat. Dalam hal ini, kecenderungan yang nampak dari lukisan Herman PG, yaitu adanya upaya dia untuk merekam realitas visual secara akurat dan obyektif, dengan berfokus pada pencahayaan dan warna. Dengan pilihannya itu, Herman PG pada akhirnya memiliki ketertarikan untuk melukis di luar ruangan, memakai warna dari pencampuran pigmen cat, goresan kuat cenderung tebal, membuat bayangan dengan mencampurkan warna komplementer, membentuk gambar tidak terlalu jelas/realistis, sehingga objek terkesan tidak fokus.
Hal lain yang bisasaya tangkap dari lukisan-lukisan Herman PG yaitu lukisan tersebut menarik karena pembuatnya berhasil memasuki, menemukan nilai, menggarap dan merangkum momen estetik yang bertebaran dalam pikiran dan imajinasinyaselamaini. Untukselanjutnyamengemasnyasebagai bangunan tematik yang saratdengankeindahanbahasavisual dan pesan moral yang ingindisampaikan.
Dalam proses selanjutnya, lukisan Herman PG yang dihasilkannya selama ini, tidak hanya dinikmati untuk kebutuhan ekspresi dan estetis pembuatnya. Tetapi lebih dari itu, kehadiran lukisan Herman PG dapat dijadikan ruang atau media untuk “tegursapa” tentang banyakhal yang terjadi dalam kehidupan kita secara keseluruhan.
Dalam persfekti flain, ide dan gagasan kreatif dalam lukisan Herman PG, tidak dapat dipisahkan dari dinamika kehidupan masyarakat sekitar. Karenanya masalah ini menjadi daya tarik bagi Herman PG untuk ditransformasikan ke dalam karya yang dihasilkannya. Lukisan Herman PG menarik, bukan hanya karena gagasannya saja, tapi juga memperlihatkan adanya kepekaan pelukis terhadap berbagai hal yang terjadi disekitarnya. Termasuk di dalamnya kecerdasan pelukis dalam memilih, menentukan dan mentransformasikan “pengamatan” pelukis tentang kehidupan masyarakat tadi. Kepekaan itu bisa dimiliki jika seseorang memiliki pengalaman dan perasaan batin, serta kemampuan kreatif dalam mewujudkan gagasan-gagasannya itu ke dalam sebuah karya.
Secara khusus saya melihat lukisan Herman PG menunjukan adanya usahadia untuk mengolah dan mengaplikasikan materi serta gagasannya menjadi sebuah karya yang menarik untuk diapresiasi. Dalam wilayah ini, sudah ada usaha dan keinginan Herman PG untuk menjadikan lukisan yang dibuatnya “enakdilihat” dan berguna bagi peningkatan referensi/pengatahuan seni dan apresiasi masyarakat.
Selain itu, kehadiranlukisan-lukisan Herman PG, menjadi bukti bahwa ia hingga saat ini, mampu menunaikan “tugas imperatifnya” sebagaiseorangpelukis, yaituberkarya dan mempertanggungjawaban karyanya kepada masyarakat. Melalui lukisan yang dihasilkannya, Herman PG ingin menyampaikan pesan bahwa seni dan kreativitas merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya hadir dan menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia secara keseluruhan. Melaluilukisan yang dihasilkan, pada akhirnya diharapkan kecintaan masyarakat terhadap karya seni (lukisan) akan semakin meningkat.***
PIYAN SOPIAN, Lahir di Subang 29 Desember 1975, Alumni SMIK Negeri Tasikmalaya (sekarang SMKN 3 Kota Tasikmalaya). Menempuh Pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Yogyakarta dan S2 Program Studi PKLH Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Menulis artikel/opini dan karya tulis tentang seni, budaya, politik dan pariwisata dibeberapa media masa/media online, khususnya Kabar Priangan. Sempat bergabung di Management Pinggiran Art Exhibitions Tasikmalaya, Komunitas Pelukis Pinggiran, Kelompok Seni Rupa Tasik (KSRT), Silva SMKN 3 Kota Tasikmalaya, Galery Baraya Seni Rupa Indonesia (GBSRI) dan Himpunan Perupa Tasikmalaya (HIPSIK). Aktif mengikuti kegiatan pameran dibeberapa daerah, diantaranya; Tasik, Garut, Bandung, Jogja, Semarang, Malang dan Bali. Saat ini bekerja sebagai Guru Seni Budaya SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Tinggal di Dusun Kalanganyar Desa Mandalahayu Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.