Batik Garutan pernah mengalami puncak kejayaan pada tahun 1967 sampai dengan 1985. Pembuatan batik tulis asal Garut ini membutuhkan proses yang cukup memakan waktu, namun memiliki nilai yang tinggi karena dibuat oleh pengrajin ahli. Dibandingkan dengan batik cap atau batik print tentunya batik tulis Garutan memiliki nilai yang lebih tinggi.
Dari cara pembuatan batik Garutan terdapat empat jenis yaitu batik tulis, batik cap, batik kombinasi tulis dan cap, dan batik lukis. Untuk motif batik Garutan terdapat 80-an motif bahkan hingga ratusan dan memiliki ciri khasnya tersendiri dibandingkan dengan daerah penghasil batik lainnya. Tapi di antara sekian banyak motif tersebut, berikut 5 motif andalan batik Garutan.
Sejarah batik garut berasal dari warisan nenek moyang yang berlangsung secara turun-temurun dan telah berkembang cukup lama sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Hingga tahun 1945, batik garut semakin populer dengan sebutan batik tulis garutan yang mengalami masa kejayaan antara tahun 1967 hingga 1985. Namun, karena keterbatasan bahan dan modal serta lemahnya startergi pemasaran yang diterapkan, maka para penerus generasi dari batik garut mengalami penurunan. Hal ini disebabkan juga oleh persaingan yang cukup hebat dari produsen batik lain yang menggunakan teknik lebih modern seperti mesin printing dalam pembuatannya.
Akan tetapi, seni batik tetap tumbuh subur di Indonesia dan dikenal oleh seluruh lapisan dan kalangan. Jika diperhatikan, tidak ada perubahan yang mencolok antara produk batik terdahulu dengan batik sekarang karena pemilihan bahan, corak, dan cara pembuatannya masih menggunakan “resep” yang digunakan oleh pembatik zaman dahulu. Karena “resep”-nya yang cukup sederhana, maka batik menjadi seni dan kerajinan yang mudah untuk dipelajari oleh banyak orang. Hanya saja mungkin sedikit diperlukan ketelitian, kesabaran, dan kreatvitas untuk menghasilkan batik yang berkualitas.
Batik garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang, tapi ia berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif batik garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hiup, dan adat istiadat orang Sunda. Motif-motif batik garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya, selain itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya diominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakteristik khas batik garutan. Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di Kota Garut, Jawa Barat.
5 Motif Batik Garutan Terinspirasi Dari Kondisi Masyarakat Garut Jawa Barat
Motif Batik Garutan terinspirasi dari kondisi alam dan lingkungan masyarakat Garut sendiri, dari mulai motif batik Bulu Hayam hingga motif Lereng Kangkung. Namun kini, tantangannya adalah re-generasi pengrajin batik itu sendiri. Apakah batik Garut bisa berinovasi agar terus eksis?
Jawa Barat memiliki sentra-sentra batik yang tersebar di Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, dan Garut yang merupakan sentra batik yang telah lama dikenal masyarakat Jawa Barat. Motif Batik Garutan selalu identik dengan motif-motif batik yang berasal dari alam pegunungan, flora dan fauna yang memiliki kaitan erat dengan keseharian masyarakat Garut terutama sebelum masa kemerdekaan.
Walaupun kini usaha pembatikan sedikit demi sedikit sudah menunjukan penurunan produksi, namun pada masanya batik Garutan pernah jaya pada tahun 1967 s.d 1985 (Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut tahun; 2006). Adapun potensi industri Batik Tulis Garutan Pada tahun 2010 tercatat jumlah unit usaha mencapai 8 unit dengan menyerap tenaga kerja formal maupun non-formal sejumlah 50 orang (sumber: Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut; 2010).
Dari cara pembuatan batik Garutan terdapat empat jenis yaitu batik tulis, batik cap, batik kombinasi tulis dan cap, dan batik lukis. Untuk motif batik Garutan terdapat 80-an motif bahkan hingga ratusan dan memiiki ciri khasnya tersendiri dibandingkan dengan daerah penghasil batik lainnya. Sedangkan penggunaannya biasa dipakai untuk kain sinjang dan sandang serta kegunaan lainnya. Kali ini Jelajah Garut akan posting Artikel Tentang 5 Motif Batik Garutan, berikut ulasannya:
1. Motif Batik Garutan Bulu Hayam (Bulu Ayam)
5 Motif Batik Garutan Bulu Hayam
Motif Batik memang terinspirasi dari keadaan sekitar para pengrajinnya. Kondisi alam, flora dan fauna membuat pengrajin membuat kerajinan batik dengan motif Bulu Hayam (Bulu Ayam). Beberapa pengrajin tentunya menambahkan motif geometris diagonal untuk pemanis dan tidak hanya melulu tentang motif bulu hayam saja. Tidak jarang terdapat pemanis motif berupa bunga yang diberikan warna alami cerah dan kalem.
Biasanya para pengrajin hingga pengusaha menawarkan hasil kerajinannya dengan harga Rp.1.500.000,- an. Dengan berbahan kain katun Primisima berukuran 2.7 m x 1.05 m tentunya motif bulu hayam ini cukup untuk dimodifikasi penggunaannya. Adapun lama pengerjaan bisa mencapai 2-3 bulan tergantung tingkat kesulitan dari motif itu sendiri (sumber: Produk Kerajinan Motif Batik Garutan).
2. Motif Batik Garutan Lereng Kangkung
5 Motif Batik Garutan lereng Kangkung
Dengan warna dasar yang seragam di setiap motif seperti warna biru dan cokelat. Adapun Motif Batik Lereng Kangkung berupa tanaman kangkung yang biasa di jumpai namun dituangkan dalam motif di batik. Terinspirasi dari tanaman kangkung itu sendiri yang tumbuh di lereng-lereng perkebunan kangkung yang ada di Garut.
Untuk pembuatan batik tulis Garut tentu semuanya membutuhkan proses yang cukup memakan waktu namun memiliki nilai yang tinggi karena dibuat oleh pengrajin yang ahli dalam membatik. Dibandingkan dengan batik cap atau batik print tentunya memiliki nilai yang berbeda-beda. Namun tetap memiliki spirit yang sama yaitu untuk terus melestarikan motif batik.
3. Motif Batik Garutan Merak Ngibing (Burung Merak Menari)
Romantisnya Merak Ngibing pada motif batik
Motif Batik Garutan Merak Ngibing atau burung Merak menari tentu akan menjadi referensi pilihan Anda jika mencari motif batik yang unik. Indahnya burung merak tentu menjadi lirikan setiap orang, terlebih lagi jika dituangkan dalam motif di batik Garutan dan dikenakan sebagai sandang tentunya menjadi nilai tersendiri bagi pengguna nya.
Motif Batik Merak Ngibing menggambarkan sepasang burung merak yang sedang menari. Jikalau burung merak menari, bulu-bulu indahnya itu mekar terbuka berwarna-warni hijau, biru hingga kuning dan cokelat. Nah, untuk di motif batik beberapa ada yang memberikan warna hampir mirip seperti aselinya.
Lihat Juga: Motif Batik Pada Kaos
Berbagai motif yang terinspirasi dari hewan dan diterapkan pada batik Garutan diantaranya adalah motif ungas, serangga, binatang berkaki empat seperti motif dari, bagian dari hewan seperti sisik dan bulu ayam hingga sayap (sumber: Nama-Nama Motif Batik Garutan Sebagai Pemertahanan Bahasa Sunda)
4. Motif Batik Garutan Lereng
5 Motif Batik Garutan Lereng
Motif Batik Garutan keempat yaitu Motif Lereng. Ada berbagai macam motif batik Garutan yang menggambarkan lereng(miring atau diagonal). Pola nya pun baisa dalam bentuk bergaris, bundaran, titik hingga ada ornament bunga maupun tanaman.
Jika mencari motif batik Garutan simple maka motif Lereng cocok karena bisa di padu padankan dengan atasan polos atau motif lainnya. Untuk waktu pembuatan motif batik Lereng bisa dibilang cukup relatif lebih cepat dibandingkan dengan motif lainnya. Karena tingkat kesulitan nya yang cukup mudah.
Motif batik Garutan ini menggunakan nama-nama benda yang ada di sekitar garut seperti bebatuan, perabotan, bagian dari rumah, tempat, hingga peralatan kerja. Tidak heran jika penggunaan nama Motif Batik Garutan Lereng terinspirasi dari kondisi sekitar Garut juga.
5. Motif Batik Garutan Cupat Manggu
5 Motif Batik Garutan Manggis
Adapun salah satu dari 5 Motif Batik Garutan Cupat Manggu (buah manggis) yang terinspirasi dari buah-buahan. Motif batik tidak hanya terdiri dari bunga-bungaan, sayuran, dedaunan, biji-bijian, pepohonan, rumput, maupun bagian dari tumbuhan, namun terdiri juga dari motif buah-buahan seperti motif batik Cupat Manggu atau buah manggis.
Hasil perkebunan di Garut seperti buah manggis banyak tersedia. Adapun Perkebunan Buah Jeruk Garut seperti di Wanaraja, Cikajang juga menajdi inspirasi dari motif batik yang ada di Garut Jawa Barat. Para pengrajin cukup kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya yang terinspirasi dari kekayaan alam Kabupaten Garut. Menjadikan Kerajinan Batik Garut semakin eksis dan berupaya untuk terus melestarikan kebudayaan yang ada.
Motif Bulu Hayam
Motif bulu hayam atau bulu ayam, terinspirasi oleh kondisi alam, flora dan fauna Garut. Beberapa pengrajin menambahkan motif geometris diagonal untuk pemanis dan tidak hanya melulu tentang motif bulu ayam saja. Tidak jarang terdapat pemanis motif berupa bunga yang diberikan warna alami cerah dan sejuk.
Motif Lereng Kangkung
Memiliki warna dasar yang seragam di setiap motif seperti warna biru dan coklat. Adapun motif batik Lereng Kangkung berupa tanaman kangkung yang biasa kita jumpai, dituangkan dalam motif di batik. Motif ini terinspirasi dari tanaman kangkung yang tumbuh di lereng-lereng perkebunan di Garut.
Motif Merak Ngibing
Motif Batik Merak Ngibing menggambarkan sepasang burung merak yang sedang menari. Jikalau burung merak menari, bulu-bulu indahnya itu mekar terbuka berwarna-warni hijau, biru hingga kuning dan coklat. Nah, beberapa motif batik Merak Ngibing berkualitas tinggi ada yang benar-benar memberikan warna hampir mirip seperti aslinya.
Motif Lereng
Motif batik Garutan ini menggunakan nama-nama benda yang ada di sekitar Garut seperti bebatuan, perabotan, bagian dari rumah, tempat, hingga peralatan kerja. Tidak heran jika penggunaan nama Motif Batik Garutan Lereng terinspirasi dari kondisi sekitar Garut juga.
Motif Cupat Manggu
Motif Cupat Manggu (buah manggis) terinspirasi dari buah-buahan. Motif batik tidak hanya terdiri dari bunga-bungaan, sayuran, dedaunan, biji-bijian, pepohonan, rumput, maupun bagian dari tumbuhan, namun terdiri juga dari motif buah-buahan seperti motif batik Cupat Manggu atau buah manggis.***