Seni Interior

Loading

Interior kapal dilengkapi dengan ruangan khusus dengan pemandangan bawah laut. (Zaha Hadid Architect)

Seni Interior
Menghadirkan keindahan dalam Ruang
Oleh : Lukman Zen, S.Pd

Seni Interior adalah cabang seni rupa yang mengkaji dan merancang ruang dalam bangunan untuk menciptakan lingkungan yang fungsional, estetis, dan berkesan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi seni interior dari berbagai perspektif, termasuk teori-teori yang melandasi praktik desain interior, inovasi teknologi dalam menciptakan ruang yang unik, dan berbagai referensi yang menginspirasi dalam dunia desain.

Sebagai cabang seni rupa yang berkaitan erat dengan desain dan penataan ruang, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang indah, fungsional, dan berarti bagi penghuninya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi seni interior melalui lensa teori, praktik, dan konsep-konsep inovatif yang membentuknya.

Seni interior melibatkan pemahaman mendalam tentang ruang, proporsi, pencahayaan, warna, dan material. Beberapa teori dan konsep yang penting dalam seni interior meliputi :

  • Teori Fungsionalisme: Konsep bahwa desain interior harus memenuhi kebutuhan fungsional penggunanya, sekaligus menciptakan estetika yang menyenangkan.
  • Teori Ekspresionisme: Pendekatan yang menekankan ekspresi emosi dan kepribadian melalui desain interior, menciptakan ruang yang merefleksikan identitas penghuninya.
  • Konsep Ergonomi: Memperhatikan kenyamanan fisik dan psikologis pengguna dalam desain interior, termasuk penempatan furnitur, aliran udara, dan pencahayaan yang optimal.
  • Konsep Universal Design: Pendekatan yang memperhatikan kebutuhan semua individu, termasuk orang dengan disabilitas, dalam desain interior yang inklusif dan ramah lingkungan.

Teori dan Konsep Seni Interior

  1. Teori Fungsionalisme: Konsep fungsionalisme dalam desain interior menekankan pentingnya fungsi dan kenyamanan dalam ruang, sambil tetap memperhatikan estetika.
  2. Prinsip Gestalt: Teori gestalt mengajarkan tentang cara manusia mempersepsi dan merespons pola, bentuk, dan ruang dalam desain, sehingga desainer interior dapat menciptakan keseimbangan visual yang menyenangkan.
  3. Estetika Ruang: Konsep estetika ruang membahas tentang keindahan visual, proporsi, tekstur, dan pencahayaan yang memengaruhi pengalaman estetis seseorang dalam ruang.

Praktik Seni Interior dalam Kehidupan Sehari-hari

Seni interior diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari rumah tinggal, kantor, pusat perbelanjaan, hingga ruang publik. Praktik seni interior melibatkan beberapa aspek penting:

  • Pemilihan Furnitur dan Dekorasi: Memilih furnitur, tekstil, dan dekorasi yang sesuai dengan gaya, tema, dan fungsi ruang.
  • Penataan Ruang: Mengatur tata letak furnitur, pembagian ruang, dan aliran sirkulasi yang efisien dan nyaman.
  • Pencahayaan: Merancang pencahayaan yang tepat untuk menciptakan suasana yang diinginkan, baik itu pencahayaan alami maupun buatan.
  • Material dan Tekstur: Memilih material dan tekstur yang cocok dengan gaya desain, serta memberikan dimensi visual dan taktil yang menarik.

Inovasi Teknologi dalam Desain Interior

Teknologi telah memainkan peran penting dalam perkembangan desain interior modern. Berbagai inovasi, seperti pemodelan 3D, rendering virtual reality, dan aplikasi desain interior, memungkinkan desainer untuk merancang dan memvisualisasikan ruang dengan lebih akurat dan realistis sebelum implementasi fisiknya.

Perkembangan teknologi juga telah memengaruhi seni interior, dengan memperkenalkan solusi-solusi baru dan inovatif dalam desain ruang. Beberapa teknologi yang mempengaruhi seni interior termasuk:

  • Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR): Memungkinkan desainer dan pengguna untuk mengalami dan memvisualisasikan desain interior secara realistis sebelum implementasi.
  • Internet of Things (IoT): Memungkinkan integrasi antara perangkat elektronik dan sistem otomatisasi dalam desain interior, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi.
  • 3D Printing: Memberikan kemampuan untuk mencetak furnitur dan dekorasi kustom sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna.

Falling Water House merupakan salah satu karya dari arsitek dunia Frank Lioyd Wright.

Tokoh dan Karya Inspiratif

Di atas, kita membahas konsep seni interior secara umum dan tidak memberikan contoh karya seni interior spesifik atau nama-nama seniman interior tertentu. Namun, untuk memberikan contoh karya seni interior, Anda dapat mempertimbangkan karya dari seniman atau desainer interior terkenal seperti:

  1. Frank Lloyd Wright: Arsitek terkenal ini tidak hanya menciptakan bangunan ikonis, tetapi juga merancang interior yang mengalir secara organik, mengintegrasikan alam dan struktur bangunan dengan indah.
  2. Zaha Hadid: Seorang arsitek dan desainer interior yang revolusioner, karya-karya Hadid menggabungkan bentuk futuristik dan struktur yang inovatif untuk menciptakan ruang yang dinamis dan menginspirasi.
  3. Philippe Starck: Desainer interior kontemporer yang dikenal karena pendekatannya yang inovatif dan eksperimental terhadap desain ruang dan perabotan.
  4. Kelly Wearstler: Desainer interior Amerika yang terkenal dengan gaya glamor dan mewah, seringkali menggunakan aksen artistik dan motif yang mencolok dalam desainnya.
  5. Patricia Urquiola: Desainer interior dan arsitek yang terkenal dengan gaya yang inovatif dan eksentrik, seringkali menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan bentuk dan material modern.
  6. Marcel Wanders: Desainer interior Belanda yang dikenal dengan pendekatan yang eksentrik dan berani terhadap desain ruang dan perabotan.

Ini adalah beberapa contoh seniman dan desainer interior terkenal yang karyanya bisa menjadi inspirasi dalam mempelajari seni interior.

Dengan memahami teori-teori dasar, inovasi teknologi, serta karya dan kontribusi tokoh-tokoh seperti Frank Lloyd Wright dan Zaha Hadid, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keindahan dalam seni interior. Seni interior bukan hanya tentang mempercantik ruang, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang berkesan dan memenuhi kebutuhan penghuninya.

Selanjutnya Kita dapat menghargai peran pentingnya dalam menciptakan ruang yang indah, fungsional, dan bermakna bagi penghuninya. Melalui penggabungan estetika dan fungsi, seni interior menjadi wujud nyata dari keindahan dalam kehidupan sehari-hari.***

 

Referensi dan Daftar Pustaka

  • Ching, F.D.K. (2014). “Interior Design Illustrated.” John Wiley & Sons.
  • Pile, J.F. (2007). “Interior Design.” Pearson Education.
  • Panero, J., & Zelnik, M. (2016). “Human Dimension & Interior Space.” Watson-Guptill.
  • Norman, D.A. (2013). “The Design of Everyday Things.” Basic Books.
  • Hennessey, R. (2010). “The Interior Design Business Handbook: A Complete Guide to Profitability.” John Wiley & Sons. Ching, F. D. K., & Binggeli, C. (2012). “Interior Design Illustrated.” John Wiley & Sons.
  • Pile, J. F. (2007). “Interior Design.” Laurence King Publishing.
  • Spiller, N. (2014). “Digital Architecture and Construction.” Wiley.
  • Piotrowski, C. M. (2019). “Becoming an Interior Designer: A Guide to Careers in Design.” John Wiley & Sons.
  • Panero, J., & Zelnik, M. (2016). “Human Dimension & Interior Space: A Source Book of Design Reference Standards.” Watson-Guptill.
  • Adams, A. (2004). “The Design Process in Interior Design.” Fairchild Books.
  • Wikipedia, https://id.wikipedia.org