Gagasan Pameran Peduli Harimau ini bertajuk Art For Maunk diharapkan kita tidak terlalu terlena dengan pandemi covid-19, masih banyak yang harus kita perhatikan saat ini selain menghadapi keadaan virus corona yang melanda dunia. Mudah-mudahan dengan gerakan ini penyadaran masyarakat bisa terbangun untuk saling mengingatkan dalam upaya pelestarian Harimau, Pemerintah lebih Fokus untuk menjaga habitat dari Harimau ini.
Harimau Sumatera (Pantheratigrissumatrae) terancam punah. Harimau Sumatera menjadi satu-satunya spesies harimau tersisa yang dimiliki Indonesia, setelah kepunahan harimau Jawa dan harimau Bali. Ancaman perburuan liar serta rusak dan berkurangnya hutan sebagai habitat harimau membuat kelestarian satwa kharismatik ini semakin terancam. Laporan Balai Konservasi Sumber DayaAlam (BKSDA) Bengkulu – Lampung menyebutkan bahwa perburuan menggunakan jerat menjadi pemicu utama kematian dan kehilangan individu harimau Sumatera di Bengkulu. Dalam kurun 12 tahun terakhir ada 13 ekor harimau korban konflik dan perburuan yang diselamatkan petugas BKSDA. Saatnya sosialisasi program penyelamatan harimau Sumatera ini diperluas ke daerah-daerah lain.
Program Pameran ini dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2020 sekaligus Peringatan Hari Harimau Sedunia atau Global Tiger Day (GTD) setiap 29 Juli layak dijadikan momentum untuk memperjuangkan penyelamatan Harimau Sumatera, menyoroti kasus perburuan harimau Sumatera dengan jerat.
Peserta Pameran Art For Maunk : R. Cahyadi (Bandung), Teti Eryani (Subang), R. Heri Subari (Bandung), Hafidz ilmi (Malang), Nadine Ashlee Tio (Jakarta), Anwar Baidin (Pekalongan), Deni Andrianto (Bali), Bas Andiseno (Jogjakarta), Dian H Bulgari (Bandung), Suyitno (Malang), Yudha Sasmito (Cirebon), Johanes Irianto (Malang), Agus Salim (Batu), Anne Lesar (Bandung-Menado), Haris Nugroho (Bandung), Firdiana (Brebes), Taufik Nugraha (Garut), Ade Lukman Hakim (Cirebon), Yani Dwi Jayanti (Lamongan), Yangboo (Surabaya), Suyanto (Cirebon), Encep Sopyan (Cianjur), Maria Puspitawati (Surabaya), Alfian Imasya (Malang), Iyan Riyana (Bandung), Esep Raharja (Sukabumi), Susi Herawati (Malang), Yuyun Prabu (Sumedang), Adjie Noer (Cirebon), Edi Kuncoro (Malang), Corry Harisyahatullaely (Sukabumi), Dedi Kurnia (Subang), Sadikin Pard (Malang), Nanang Suatmadji (Malang), Alex Sambodo (Malang), Ridwan Taufik (Kota Sukabumi), E’u Pandawalima (Jakarta), Sudibyo (Malang), Husein (Magelang), Idham Chalik (Kediri), Fadjar Sutardi (Sragen), Djoko Harijanto (Bekasi), Iwan Widodo (Karawang), Ardi (Cirebon), Rizat (Blitar), Fenny Rochbeind (Malang), Bonar Diat Senan Putro (Bantul), Usye Eko Murwanto (Surabaya), Totok Sunarto (Jepara), Dona Rahmawati (Surabaya), M. Khoironi (Malang), Sekar Ayu Kuncoroputri (Cimahi), Muhamad Zainuddin (Cirebon), Surya eriffin (Surabaya), Sari Dewi Kuncoroputri (Cimahi), Soleh Hadiyana (Cirebon), Rizan Ahmad Subqi (Bojonegoro), Katarina Widyawati Kusuma (Cirebon), Tata Sutaryat (Bandung), Suhendra/Arif Hendra (Jakarta Timur), Hesti Setyowati (Sidoarjo), Tonerin (Brebes), Agus kayol (Pemalang), Shopia Himatul Alya (Bandung), Syaiful Arif Arif (Mojokerto), Afrudin (Tasikmalaya), Danil Makurappa (Jepara), Achmad Asfali (Malang), Deskamtoro Dwi Utomo (Depok), Hennisman musmir (Bintan), Harlin Amrullah (Jogjakarta), Eko Susetyo Wahyudi (Malang), Munadi (Tangerang), Iman Budiman (Bandung), Farid Kholili (Pekalongan), Ridho Ardian (Jakarta), Lesh Dewika (Bekasi)
Kita tidak dapat lagi membiarkan punahnya harimau Sumatera. Banyak riset menemukan bahwa kehilangan habitat, perburuan terhadap mangsa harimau, dan perburuan harimau adalah tiga ancaman utama terhadap populasi harimau di Sumatera. Dibutuhkan upaya kolaboratif untuk memastikan bahwa habitat spesies ikonis ini dapat tetap dilindungi dan dilestarikan.***
Pameran Maunk Bisa Disaksikan Dibeberapa Medsos :
youtube : www.youtube.com/channel/UCqdOA0fimm8q3IBGMKdnWSA
website : https://gbsri.com/
instagram : https://www.instagram.com/galeribaraya/
facebook : https://www.facebook.com/groups/404768723467577/