Membaca Lukisan Realis Nuroji

Loading

Berkarya seni bagi seseorang, merupakan sebuah proses kreatif yang dilakukan dalam rangka memenuhi tugas imperatifnya sebagai seorang seniman. Dalam hal ini, berkarya seni merupakan fase penting dalam perjalanan karier dan berkesenian seseorang, dalam “membaca dan mengartikulasikan hidup dan kehidupan”, menjadi “produk kreatif” yang berguna bagi pemenuhan hidup manusia. Di dalamnya tersirat adanya momentum untuk menunjukkan setidaknya dua hal mendasar. Pertama, berkarya seni menjadi “kewajiban moril”untuk memberi tanda, jejak dan prestasi kerja yang ditorehkan seseorang dalam kehidupannya. Dalam hal ini, berkarya seni menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang dalam menginterpretasikan ide dan gagasan kreatifnya ke dalam sebuah karya. Selain itu, kehadiran karya seni dapat menjadi informasi awal ataspembacaan internal seniman mengenai ide,gagasan,media,teknis, bentuk pengungkapan dan imajinasi kreatif seseorang dalam berkarya. Kedua, berkarya seni menjadi wahana bagi seseorang untuk memperkenalkan dan meningkatkan eksistensi diri dalam komunitas berkesenian yang lebih luas. Dalam hal ini, berkarya seni menjadi media “unjuk diri, evaluasi dan refleksi seniman”,terhadap proses berkesenian yang dilakukannya selama ini. Proses berkesenian yang dimaksud,yaitu serangkaian kerja dan usaha yang dilakukan secara konsisten dan gigih dalam mentransformasikan ide dan gagasan kreatifnya ke dalam sebuah karya. Selain itu, dari proses berkesenian yang telah dilakukan, pada akhirnya akan terlihat seberapa besar “peran dan kontribusi” yang diberikan seseorang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kegiatan kesenian dalam kehidupan masyarakat kita saat ini.

Berpijak dari pandangan di atas, maka kehadiran karya seni, khususnya seni lukis, berpotensi besar untuk bersentuhan dengan banyak hal yang mengitarinya. Salah satunya yaitu berhubungan erat dengan masalah pengetahuan tentang teknik, bahan dan bahasa rupa, yang berguna untuk menganalisis bentuk/wujud visual karya seni lukis yang dihasilkan. Pengetahuan tentang teknik, akan membantu seseorang untuk mengetahui berbagai cara yang digunakan seniman dalam memvisualisasikan ide dan gagasan kreatifnya ke dalam karya. Sedangkan pengetahuan mengenai bahan/media yang digunakan untuk berkarya, akan mendorong seseorang untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mencari dan mengolah bahan/media yang akan digunakan dalam berkarya. Sementara itu,pengetahuan tentang bahas arupa, akan berhubungan dengan perasaan dan kombinasi dari berbagai pengetahuan sebelumnya. Sehingg apengetahuan ini,akan meningkatkan pemahaman dan apresiasi seseorang terhadap karya seni lukis, dengan kualitas pengamatan yang menyeluruh dan mendalam.

Selain beberapa pengetahuan diatas,hal lain yang harus dimiliki,yaitu pemahaman tentang fungsi, unsur-unsur pembentuk, tema dan gaya seni lukis yang dihasilkan seseorang. Dalam hal ini, fungsi seni lukis selain untuk memenuhi kebutuhan pribadi, juga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Sebagai mediauntuk memenuhi kebutuhan pribadi, karya seni lukis dapat dijadikan sebagai media ekspresi yang dapat menumbuhkan rasa senang, haru, dan empati yang ditimbulkan karena adanya keterpaduan dari unsur-unsur bentuk yang menunjang wujud utuh dari karya tersebut, seperti komposisi warna, unsur garis yang digunakan, berbagai bentuk bidang, kemiripan bentuk dan lain sebagainya. Selain itu, karya seni lukis yang dihasilkan, dalam penciptaannya selalu memiliki tema atau ide pokok yang menjadi informasi yang ingin disampaikan oleh seniman kepada masyarakat penikmat karyanya. Dalam sisi yang lain, karya seni lukis selalu memiliki gaya yang merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya.

Beberapa pertimbangan di atas, pada akhirnya mendorong Pelukis Nur Oji, yang lahir di Cirebon 16 Septembetr 1970, untuk mengekspresikan ide dan gagasan kreatifnya lewat karya seni lukis. Pengungkapan ekspresi lewat seni lukis yang dipilih NurOji, yang saat ini tinggal di Jln Tengah Tani Selatan/Ki Ageng Tapa Ds Gesik blok Karang Wetan RT.02/RW.04 Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, pada awalnya tidak dapat dipisahkan dari adanya dorongan dia untuk menghasilkan karya-karya seni yang berkualitas. Dalam hal ini, Nur Oji termasuk seniman yang tidak berhenti untuk belajar. Bagi dia, berkarya dan belajar merupakan sebuah proses kreatif yang harus dilakukan dalam kehidupannya. Karenanya dia terus mengasah dirinya untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan dan kreativitas tentang berkesenian, yang dapat meningkatkan kreativitasnya dalam berkarya. Selain itu, dari pengalamannya itu, pada akhirnya diamemiliki banyak kesempatan untuk mengadakan kegiatan pameran seni dibeberapa tempat di Indonesia.

Adapun kegiatan pameran seni yang telah diikutinya, yaitu; pameran bersama di hotel Santika Cirebon, Pameran enam perupa Cirebon di Sinau Art Cirebon, Pameran bersama KOMPAK dihotel Bentani Cirebon, Pameran bersama di Grand Indonesia Jakarta, Pameran Jambore Seni Pasar Seni Ancol, pameran bersama di Kuningan, pameran Contemporary Art di Jonant GalerySerpong Tangerang, pameran kartun komikdi Cirebon, pameran HUT Cirebon, Pameran bersama diKlenteng Vihara Slawi Tegal, pameran bersama di Mall Cirebon Super Blok Cirebon, pameran bersama di Huiss Galery Dago Bandung, pameran bersama di Festival Keraton Nusantara di Kraton Kanoman Cirebon, pameran bersama BPIMdi Kota Tua Jakarta,pameran seni rupa tingkat Nasional ke-10 “ Edu Art” di Yogyakarta dan Pameran Perupa Jawa Barat di Gedung YPK Bandung.

Berkaitan dengan karya lukis yang dipamerkan, diacenderung memilih lukisan realis sebagai media ekspresinya. Hal ini dapat terlihat dari adanya usaha dia untuk menggambarkan suatu objek sesuai dengan realitas objek yang diamatinya. Selain itu, dia juga berusaha untuk “jujur” dalam memvisualisasikan objek yang dilihatnya itu, dengan tidak memanipulasi penerapan berbagai bahan/media, alat dan teknik untuk mengubah tampilan objek yang sesungguhnya. Hal lain yang dilakukan Nur Oji, yaitu berusaha untuk menggambarkan objek dengan ketelitian, kecermatan dan akurasi yang sangat baik, serta mencoba untuk menghadirkan objek yang dilihatnya itu secara realis, tanpa adanya tendensi penambahan dan pengurangan realita.

Sementaraitu,tema-tema lukisan NurOji, pada prinsipnya merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan dia kepada khalayak atau penikmat seni. Dalam ha lini,tema yang sering dimunculkan Nur Oji dalam karya seni lukis yang dihasilkannya, yaitu berhubungan buah-buahan. Tema tersebut, pada akhirnya mampu menyentuh penikmat seni, karena dapat membangkitkan persepsi dan ingatan para penikmat seni keberbagai hal yang dibentuk dan disajikan dalam karya-karyanya.

Kemampuan Nur Oji dalam memilih dan mengangkat tema di atas, pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari adanya kesadaran dia dalam memandang “hidup dan kehidupan” ini. Dengan kesadarannya itu, maka Nur Oji dalam melakukan interpretasi terhadap tema yang dipilihnya itu, diwujudkan dengan cara dan pendekatan yang berbeda.

Berkaitan dengan media dan teknik yang digunakan Nur Oji dalam berkarya, seniman asal Cirebon Jawa Barat ini, lebih banyak memilih media canvas dan cat minyak untuk memvisualisasikan ide dan gagasan kreatifnya dalam berkarya. Selain itu, kecenderungan yang tampak pada lukisan NurOji, yaitu adanya penggambaran objek yang dibuat dengan “realistik, sangat detil, dan cermat ”dengan sapuan dan“pulasan”kuas yang halus. Dalam hal ini, sapuan dan “pulasan” kuas yang dilakukannya, mendatangkan efek pencahayaan dan volume yang sangat baik.Hal lain yang tampak dari lukisan NurOji,yaitu adanya usaha dia untuk menghasilkan efek-efek visual yang estetis dan khas.Dalam hal ini, teknik yang dipilih NurOji, tampaknya telah dapat memenuhi/mewakili keinginan dia dalam mewujudkan karyanya. Teknik dan media yang dipilihnya itu, menunjukan adanya keterampilan dan kecerdasan Nur Oji dalam mengkombinasikan/mengolah berbagai bahan/media dan teknik, sehingga mampu menghasilkan sebuah karya dengan kualitas yang tinggi.

Dengan beberapa pertimbangan di atas, akhirnya penulis berharap, kreativitas dan produktivitas Nur Oji dalam menghasilkan karya-karya lukisnya akan terus meningkat, seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan dia dalam berkarya. Untuk itu, maka tugas Nur Oji selanjutnya yaitu berusaha untuk terus menghadirkan karya seni yanglebih baikdan berkualitas.Dalamhal ini, NurOji tentunyamemiliki gayadan karakter tersendiri dalam berkarya, yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman diri dan lingkungannya. Karenanya, karya seni yang dihasilkan dia, dapat menjadi “cermin” untuk melihat kualitas karya,perjalanan kreatifdan prestasi yang telah dia raih selama ini. Selain itu, kehadiran karya lukis NurOji, tidak hanya menjadi“gayaindividual”dia dalam berkarya, tetapi lebih dari itu, karya seni lukis yang dihasilkannya, dapat diterima secara sosial,jikadi dalamnya terdapat asas-asas yang dapat dipahami secara bersama. Hal ini berarti, dalam mewujudkan karya seni lukis, penggunaan kaidah dan simbol dalam seni, mengisyaratkan suatu bentuk pemahaman bersama, agar karya seni tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Sehingga pada akhirnya sebuah karya seni sebagai satu kesatuan karya, dapat menjadi sebuah ekspresi yang bermatra individual, sosial, maupun budaya, dengan muatan substansi ekspresi yang merujuk pada berbagai tema, interpretasi, atau pengalaman hidup seniman pembuatnya.

 

*PiyanSopian Alumni SMIK Negeri Tasikmalaya (sekarang SMKN 3 Kota Tasikmalaya), S1 Pendidikan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Yogyakarta dan S2 PKLH Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Melaksanakan Pameran bersama Seni Rupa dibeberapa kota, diantaranya; Tasikmalaya, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Magelang, Malang dan Bali, sejak tahun 1997 hingga sekarang. Sempat bergabung di Management Pinggiran Art Exhibitions Tasikmalaya, Komunitas Pelukis Pinggiran, Kelompok Seni RupaTasik(KSRT) dan Silva SMKN3 Kota Tasikmalaya. Saat ini bekerja sebagai Guru Seni Budaya SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya dan tinggal di Dusun Kalanganyar, Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.