Aliran seni rupa Impresionisme adalah aliran yang mengusung keakuratan warna pada pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan teori proses terjadinya warna melalui sapuan sapuan kuas kecil namun berwarna. Aliran impresionisme melukis di alam terbuka dalam kurun waktu yang singkat, sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk, namun sebagai imbalannya mereka dapat menangkap keakuratan cahaya yang terjadi pada kurun waktu tertetu: pagi, siang, menjelang matahari terbit, dsb).
Kemunculan Aliran Impresionisme
Impresionisme dimulai melalui terbentuknya kelompok seniman independen yang berbasis di Paris dengan tokoh utama: Claude Monet. Kelompok ini dibentuk sebagai inisiatif seniman yang tidak mendapatkan kesempatan berpameran di Seni mainstream pada masa itu: The Paris Salon. Selain itu Revolusi Industri dan perkembangan teknologi yang tergolong baru di masa itu juga mengilhami pergerakannya. Teknologi fotografi menjadi ancaman baru dan membuat kelompok ini berpikir keras untuk dapat bersaing melalui karya lukis mereka.
Maka munculah berbagai ide yang mereka kembangkan untuk menyaingi fotografi. Mulai dari kecepatan melukis, mereka berinisiatif untuk bisa melukis dengan lebih cepat dan langsung melihat subjek/objek yang dilukis. Kemudian mereka juga terinspirasi oleh teori proses terjadinya pembentukan warna yang terhitung baru di masa itu.
Pameran independen pertama kelompok tersebut membawa mereka menuju pintu kesuksesan secara tidak langsung pada tahun 1870-1880-an. Nama aliran Impresionisme berasal dari judul karya Claude Monet yang berjudul “Impression, Sunrise. Karya tersebut memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat istilah tersebut dalam sebuah kritik negatif yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan bahwa karya kelompok tersebut tampak seperti lukisan yang belum selesai, kurang detail, tidak realistik dan hanya impresi/ kesan.
Namun pada akhirnya banyak kritikus yang menilai bahwa karya mereka justru membawa nuansa baru pada dunia Seni Rupa. Warna yang terang bertolak belakang dengan palet warna yang umumnya digunakan pada zaman itu. Sapuan kuas yang cepat dan meninggalkan marka kuas yang kontras dianggap tidak menutup-nutupi media yang mereka gunakan. Mereka dianggap berhasil membawa seni lukis sejajar kembali dengan teknologi fotografi.
Pengaruh Teori Warna terhadap Aliran Impresionisme
Impresionisme dipengaruhi oleh teori warna yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dan Eugene Chevreul. Newton adalah salah satu ilmuwan pertama yang meneliti tentang proses terjadinya pembentukan warna. Sekitar 1671-an ia menemukan asal usul warna ketika menyorotkan cahaya pada prisma yang menghasilkan warna pelangi. Percobaan tersebut menunjukan bahwa warna berasal dan berada di cahaya. Disusul oleh teori pembagian warna berdasarkan warna primer dan proses pencampurannya untuk membentuk warna-warna yang lain.
Pengelompokan warna tersebut berdampak drastis terhadap karya-karya yang diciptakan oleh para impresionis. Mereka meninggalkan gagasan yang menggunakan warna coklat atau hitam untuk membuat bayangan. Sebagai gantinya, mereka menggunakan Teori Warna Newton untuk membuat bayangan yang berpendapat bahwa sejatinya warna hitam itu tidak ada, hitam hanyalah tanda bahwa suatu objek kurang mendapatkan cahaya. Maka mereka menggunakan warna kebalikan untuk membuat bayangan.
Cahaya matahari sejatinya berwarna kuning, maka mereka banyak menggunakan warna kuning pada warna kulit manusia. Sementara bayangan adalah warna kebalikan dari pantulan cahaya yang menyentuh kulit manusia. Maka mereka menggunakan warna ungu sebagai yang merupakan warna kebalikan dari kuning untuk warna bayangannya. Untuk mengerti konsep warna kebalikan dibutuhkan pengetahuan lingkaran warna harmonis yang dapat disimak di: Perpaduan Warna Harmonis menggunakan Teori Warna & Seni
Ciri-ciri Aliran Impresionisme
1. Gambar pada lukisan tidak detail, hanya impresi saja yang tampak mirip jika dilihat dari jauh
2. Palet warna yang cerah dan kontras berdasarkan teori pengelompokan lingkaran warna
3. Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya, dibandingkan subjeknya sendiri
4. Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab yang merupakan istilah luar untuk cocolan sambal
5. Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan tidak ditutup-tutupi
6. Tidak menggunakan warna hitam
Tokoh & Contoh Karya Impresionisme
Claude Monet
Claude Monet adalah pencetus gerakan impresionis di Prancis. Sebagai seniman hebat yang inspirasional, Monet adalah tokoh penting yang membentuk kelompok seni independen yang memulai lahirnya aliran impresionisme. Monet lebih menyukai melukis di luar, di udara terbuka (ein plein) dan menangkap kejadian cahaya pada waktu tertentu. Hasil karya Monet yang paling terkenaladalah lukisan berseri yang dia hasilkan dengan melukis subjek pemandangan yang sama berkali-kali pada berbagai waktu (sore, subuh, malam, dsb).
Lukisan Impresionisme Water Lilies & Analisisnya
Water Lilies merupakan salah satu lukisan dari seri pemandangan halaman rumahnya sendiri yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Monet melukiskan pemandangan yang sama seperti ini pada berbagai waktu: siang, sore, hingga ke malam hari, sama seperti seri lukisannya yang lain. Meskipun menggunakan sapuan kuas cepat dan tidak presisi Manet berhasil mencitrakan pemandangan air pada lukisan ini. Refleksi dibuat hanya dengan indikasi-indikasi semi abstrak namun bekerja dengan sangat efektif. Seri Water Lilies disebut-sebut sebagai salah satu Mahakarya dari Maestro Impresionis ini.
Berthe Morisot
Berthe Marie Pauline Morisot adalah seorang pelukis wanita yang merupakan anggota kelompok pelukis independen yang diinisiasi oleh Monet. Ketika pameran kedua kelompok impresionis itu dibuka, seorang Kritikus menyebut para partisipannya sebagai “lima atau enam orang gila”, karena salah satu dari mereka adalah seorang wanita, yaitu Morisot. Morisot mencapai kesuksesan di usia yang masih sangat muda, pada usia 23.
Sebagai pelukis wanita pada masa itu Morisot mendapatkan berbagai kendala karena gendernya. Morisot memiliki kesempatan yang lebih terbatas dari pria dan ia dilarang untuk mengejar pendidikan yang sama dengan rekan-rekan prianya. Meskipun begitu Morisot tetap mengembangkan koneksi dan dukungan keluarga yang memungkinkannya untuk mengukir karir independennya sebagai seniman wanita. Ia berkarir sebagai seniman lebih dari tiga dekade. Ia berhasil menulis namanya di sejarah seni Perancis, bahkan seni dunia.
Eugene Manet and His Daughter at Bougival & Analisisnya
Sapuan kuas dengan marka yang kontras dalam sekejap mengundang mata kita untuk memperhatikannya. Morisot membuat lukisan ini seakan menjadi Snapshot kamera yang spontan dan menangkap momen seorang Ayah dan Anaknya yang sedang menikmati waktu bersama. Impresi potret sangat terasa dan memiliki estetika yang lebih menggoda jika dibandingkan dengan jepretan fotografi. Suasana juga sangat terbentuk dengan baik dan memberikan pencitraan yang menyenangkan di lokasi yang tampak seperti taman sederhana di dekat rumah itu.
Pierre-Auguste Renoir
Pierre-Auguste Renoir adalah salah satu seniman Impresionis Prancis yang ikut berpengaruh besar dalam perkembangan aliran impresionisme. Sebagai perupa yang fokus terhadap kecantikan dan terutama keindahan feminin, dikatakan bahwa: “Renoir adalah perwakilan terakhir dari sebuah tradisi yang berjalan langsung dari Rubens ke Watteau.” Dia adalah ayah dari aktor Pierre Renoir, pembuat film Jean Renoir dan seniman keramik Claude Renoir.
Dance at Le moulin de la Galette & Analisisnya
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang paling terkenal di aliran Impressionisme. Lukisan menggambarkan suasana minggu sore yang khas di Moulin de la Galette , Paris. Pada akhir abad ke-19, Para kelas pekerja Paris akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama di sana menari, minum-minum, dan makan hingga dini hari. Suasana riuh pada lukisan ironisnya malah memanjakan mata kita. Lukisan seakan tidak memiliki fokus yang pasti, namun ketika kita mulai menjelajahinya, maka kita tidak akan bisa berhenti. Pandangan kita akan diarahkan ke setiap sudut lukisan melalui ritma yang dinamis dan berujung pada puncak suasana kehangatan pesta tersebut.***