Tentang Karya Afrudin

Loading

Buang hajat kecil, acrilik diatas kanvas 60 x 80 cm

Kehadiran seni lukis sebagai salah satu produk kreatif, tidak dapat dipisahkan dari proses pemenuhan “kebutuhan estetik” seseorang, dalam mencari, memilih, menemukan dan mentransformasikan ide dan gagasannya kedalam sebuah karya. Didalamnya tersirat adanya keinginan, usaha dan kerja yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Karenanya dalam proses ini, pencarian ide dan gagasan yang diharapkan, tentunya tidak akan pernah berhenti pada salah satu aspek kehidupan saja. Setiap orang akan terus menggali, menggarap dan merangkum banyak hal yang berkembang dalam kehidupannya, termasuk di dalamnya menghimpun berbagai macam momen estetik yang bertebaran dalam pikiran dan imajinasinya selama ini.

Selain itu, kehadiran seni lukis, tidak dapat dipisahkan dari kreativitas dan “kemahiran” seseorang dalam merespon sesuatu yang berada disekitarnya. Dalam hal ini, para seniman telah mengembangkan interpretasi dan pandangannya dalam mengeksplorasi dan mengaplikasi materi serta gagasan seni ke dalam sebuah karya dengan pendekatan yang sifatnya individualistik dengan gaya dan karakter yang khas. Para seniman memiliki kemampuan untuk mentransformasikan berbagai realitas yang terjadi kedalam karya dengan persfektif dan kreativitas masing-masing.

Habibie di masa mendatang, Acrilik diatas kanvas 70 x 90 cm

Kemampuan seniman dalam mentransformasikan ide dan gagasannya tersebut, pada akhirnya akan mendorong seseorang untuk menghasilkan karya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Oleh karenanya, kehadiran seni lukis tidak hanya berfungsi sebagai media ekspresi seseorang saja, tetapi lebih dari itu, kehadirannya menjadi bagian tak terpisahkan dari “hidup dan kehidupan” masyarakat secara keseluruhan.

Kehadiran seni lukis sebagai salah satu media untuk mengekspresikan ide dan gagasan kreatif seseorang, pada awalnya merupakan pengewajantahan kebutuhan manusia agar tetap hidup. Di dalamnya tersirat adanya upaya perjuangan manusia. Perjuangan untuk mencari, menemukan dan mengasilkan karya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan “estetis” manusia. Oleh karenanya, seni lukis bukanlah sebuah benda mati, melainkan sebuah kerja, sebuah upaya strategis, sebuah perjuangan. Pengejawantahan dari kebutuhan manusia, yang di dalamnya tidak hanya terikat pada norma, adat istiadat, tradisi, kaidah dan benda-benda yang bernilai kultural saja, tetapi lebih dari itu, di dalam seni lukis, dibutuhkan proses penerimaan, penerusan, penilaian, bahkan “reform” terhadap berbagai hal yang “telah” ada menjadi sesuatu yang lebih baru dan bermakna bagi kehidupan manusia secara keseluruhannya.

Beberapa pertimbangan di atas, pada akhirnya mendorong Pelukis Afrudin untuk mengekspresikan ide dan gagasan kreatifnya lewat karya seni lukis. Afrudin sendiri merupakan seniman lukis dari Tasikmalaya yang dikenal luas sebagai salah seorang motor penggerak seni rupa di Tasikmalaya. Afrudin yang saat ini menjadi Ketua Komunitas Pelukis “MP. Tasikmalaya”, tinggal di Jl.Sutisna Senjaya RT.01/04 Cicurug Bata Tasikmalaya. Selain sebagai pelukis, dia juga saat ini bekerja sebagai Guru Seni Rupa di SLB Bahagia Kota Tasikmalaya, dan pernah menjadi Instruktur Gambar PT. Faber-Castell sejak 2009- 2016. Bagi Afrudin, Pengungkapan ekspresi lewat seni

Lukis, pada awalnya tidak dapat dipisahkan dari adanya dorongan dia untuk menghasilkan karya- karya seni yang berkualitas. Oleh karenanya untuk menghasilkan karya yang berkualitas, Afrudin melakukan interaksi dan komunikasi dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Ketertarikan Afrudin dengan masyarakat tersebut, dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan pandangan dia dalam berkarya. Selain itu, dengan terjalinnya komunikasi yang baik dengan masyarakat, Afrudin mendapatkan perspektif baru dalam mensikapi hidup dan kehidupan ini. Bagi Afrudin, kehidupan masyarakat di sekitarnya merupakan “memori estetik” yang dapat memperkaya wawasan dan pandangan dia dalam berkarya.

Lewat perjumpaannya dengan masyarakat sekitar, Afrudin berusaha untuk mengembangkan interpretasi dan pandangan dia dalam berkarya. Dalam hal ini,Afrudin berusaha untuk mengeksplorasi dan mengaplikasi materi serta gagasan seni kedalam sebuah karya dengan pendekatan yang sifatnya individualistik dengan gaya dan karakter yang khas. Dengan pengalamannya itu, Afrudin kemudian menghadirkan karya seni hasil dari kesadaran estetiknya dalam mengembangkan interpretasi pribadinya yang dilakukan oleh dan berdasarkan visi Afrudin terhadap kehidupan yang direfleksikan ke dalam sebuah karya. Dalam hal ini, Afrudin mencoba menghadirkan karya dengan medium,
teknik, ide dan interpretasi yang dipilihnya.

Buah dari kreativitasnya itu, Afrudin pada akhirnya berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan pameran tunggal maupun kelompok, di dalam dan di luar negeri. Beberapa kegiatan pameran tersebut, diantaranya (di dalam negeri); Pameran Seni Lukis “Membaca Langit Menyentuh Bumi” di Asia Plaza Tasikmalaya, Pameran Lukisan “Nuansa Ramadhan” Galeri Matahari Tasikmalaya, Pameran Seni Lukis “Panorama Tasikmalaya” bersama Kelompok Pelukis Pinggiran, Pameran Seni Rupa “Refleksi Ruang dan Waktu” bersama kelompok SILPA di Mayasari, Pameran Seni Rupa “HUMANIORA Collaboration Visual Art Theater Exibhition” at Terasseni Art Space Gallery UBUD-BALI, Pameran Seni Rupa “Konstelasi Hijau” di GaleriKita Bandung, Pameran Seni Rupa dalam Rangka “HARDIKNAS” di Kampus UPI Bandung, Pameran Lukisan “Ngatik Seni Ngariksa Budaya” di Galery Matahari, Pameran Melukis Model bersama Pelukis Jerman Hans Joerg Waskowski di Galeri Matahari, Pameran Bersama Hans Joerg Waskowski di Joglo Mangkubumi, Pameran Seni Rupa “Lingkungan Hidup” di Green Area Mangkubumi Tasikmalaya, Pameran Seni Rupa “Silaturahmi Kota” di Hotel Mangkubumi, Pameran Lukisan “Jambore V” di Surabaya, Pameran Lukisan di Pendopo Garut, Pameran Lukisan Potret Kehidupan bersama Hans-Joerg Waskowski, Pameran Lukisan Semangat Proklamasi di Asia Plaza, Pameran Bersama Faber-Castell di Lippo Mall Jakarta, Pameran “EksplorasiMedia” di Hotel Mangkubumi Tasikmalaya, Pameran ULTAH SMA N 1 ke 60 di Tasikmalaya, Pameran Lukisan Pray For Garut GBSRI di Diamon Square Garut, Pameran Seni Rupa “ARTASIK #2”di Gedung Kesenian Tasikmalaya, Pameran Lukisan “Menolak Punah” Jogja Nasional Museum, Pameran Lukisan “Artefak Laut Kidul” di Gedung Kesenian PAPURI Saung Sunda Bandung, Pamera Lukisan akhir tahun “Sungging Adilinuwih 2” di Mojokerto Jatim, Pameran Seni Rupa “Jalinan Rona esona Estetika 8” di Taman budaya Jogjakarta, “Artasik #3” di Gedung Kesenian Tasik, “Sungging Adilinuwih 3″Mojokerto Jawa Timur, Pameran bersama Yayasan Al Muttaqin, Pameran KJR di Guangxie-China, Pameran Seni RupaEdu Art di Taman Budaya Yogyakarta, Artasik# 4, pameran Artasik#5, Pameran bersama Ngaguar Rasa di hotel Mangkubumi, Pameran Wisata jilid 1 GBSRI di Papandayan Camping Ground Garut, Edu Art X Taman Budaya Yogyakarta. Sedangkan pameran di luarnegeri, diantaranya; Together Exhibition with Community “Aenne Biermann Gera-Germany”, Solo Exhibition at Foyer der Stadtverwaltung Gera-Germany, Solo Exhibition at Klinik Dokter Lohse, Dr.Feige (TierarztklinikLohse) Germany, ”Indonesische Farbwelten” with Asosiasi Gera di Bürgergalerie – Germany, Solo Exhibition at Thuringian Parliament – Germany, Solo Exhibition at University of Jena Germany, Solo Exhibition “Java in Bildern” at Vet Clinik Dr. Lohse – Germany, “Festival Budaya Indonesia” at KJRI Guangxie – China, “Exhibition artin Gera Community at Geraer Volkshochschule “Aenne Biermann” Gera-Germany dan “Together Exhibition with Mr. Hans Jörg Waskowski at St. Gangloff – Germany.

Rd. Ayu Mardiana, Acrilik diatas kanvas 70 x 90 cm

Dalam berkarya, Afrudin banyak menghasilkan lukisan dengan tema-tema keseharian kehidupan manusia dan kehidupan hewan, khususnya Harimau. Tema-tema ini menjadi kelebihan Afrudin dalam setiap karya-karyanya. Ketertarikan Afrudin terhadap tema-tema tersebut, pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari adanya kesadaran diadalam memandang hidup dan kehidupan ini.

Untuk mentransformasikan tema-temanya itu, Afrudin tidak membatasi diri pada satu media saja. Dia dikenal memiliki kesukaan untuk menggunakan cat acrilik, cat minyak, dan cat air di atas media kanvas dan kertas. Ketertarikan Afrudin untuk menggunakan media- media tersebut, dipandang sebagai usaha Afrudin untuk meningkatkan kreativitas dia dalam berkarya. Selain itu, dengan banyak media yang dipakai, Afrudin memiliki kebebasan untuk melakukan eksplorasi, eksperimentasi pada setiap karya-karya yang dihasilkannya.

Sementara itu, berkaitan dengan gaya lukis yang dipilih Afrudin dalam berkarya, tampaknya dia lebih tertarik memilih gaya realis dalam setiap karya-karya yang dihasilkannya. Hal ini terlihat dari adanya keinginan Afrudin untuk melukiskan sesuatu sesuai dengan realitas objek yang diamatinya. Selain itu, dia juga berusaha untuk menampilkan objek yang dilihatnya itu,dengan tidak memanipulasi pemanfaatan bahan/media, alat dan teknik untuk mengubah tampilan objek yang sebenarnya. Hal lain yang dilakukan Afrudin, yaitu berusaha untuk menampilkan objek dengan penuh ketelitian, kecermatan dan ketepatan yang sangat baik, serta mencoba menghadirkan objek yang diamati yaitu secara realis, tanpa adanya tendensi penambahan dan pengurangan realita.

Dengan kreativitasnya itu, pada akhirnya Afrudin dapat dikatakan sebagai seorang seniman yang memiliki ketajaman dalam membaca fenomena yang terjadi serta kelebihan dalam mentransformasikan apa yang dilihatnya ke dalam karya-karyanya. Kelebihan Afrudin tersebut terletak pada kepekaan, pengamatan, referensi dan daya berpikir dia dalam menyerap berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, kemampuan dalam mengolah berbagai macam media dan jenis pengungkapan ekspresi, menjadikan Afrudin memiliki tingkat produktifitas dan eksperimental yang tinggi dalam berkarya.***

 

Piyan Sopian
Guru Seni Budaya SMAN 1 Jatiwaras
Kabupaten Tasikmalaya