Pameran Seni Rupa BerGerak, Lintas Generasi Pelukis Jakarta Dan Yogyakarta.

Loading

Catatan Pendek
Oleh: Alex Luthfie R
Pameran Seni Rupa BerGerak, Lintas Generasi Pelukis Jakarta Dan Yogyakarta.

Hidup sekali hiduplah yang berarti,  bergerak kreatif menguatkan memori dan imajinasi.

Ada 12 pelukis yang tergabung di dalam pameran bertajuk BERGERAK, yaitu Agus Baqul Purnomo, Alex Luthfie R, Alya Nurshabrina, Anugrah Eko Triwahyono, Gogor Purwoko, Handoyo, Nasirun, masPadhik, Sahat Simatupang, Kembang Sepatu, Totok Buchori dan Yaksa Agus, mereka berasal dari Jakarta dan Yogyakarta. Event pameran ini telah mempertemukan  kembali persahabatan lintas generasi yang sudah lama terjalin sejak tahun 1980 hingga saat sekarang.

Manusia (seniman) dianugerahi oleh Tuhan otak untuk berpikir kreatif agar bisa ‘bergerak’ dari satu titik ke titik selanjutnya. Sebagai mahluk yang cerdas, manusia memilki naluri dan cepat bereaksi terhadap momen estetik sehingga mampu  mengerakan tubuh, pikiran serta qalbunya. Konsep dan konteks  pameran seni rupa ‘bergerak’ ini dapat dibaca sebagai upaya menginformasikan suatu gerak aktif hubungan antara energi tubuh dan kognisi yang memiliki efek positif sehingga menimbulkan pemikiran serta tindakan kreatif.

Dua belas pelukis yang terdiri dari 6 orang Dari Jakarta dan 6 orang dari Yogyakarta, telah sepakat mengusung tema ‘bergerak’ dengan mempertunjukan karya seni  dan kuasa kreativitasnya di Taman Ismael Marzuki Jakarta, pada tanggal 21 – 25 Mei 2024. Perjumpaan langka ini masyarakat pencinta seni dapat mengapresiasi karya seninya sebagai perbandingan terhadap kecenderungan corak serta gaya seni lukis dari peserta pameran khususnya mengenai tiga hal, yakni ide seni, kreativitas dan kemampuan artistik. Maka pameran lintas generasi dari dua kota ini,  dalam konteks peristiwa budaya (kesenian) tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang dipertentangkan, namun sepantasnya kita membandingkan untuk memperoleh kesetaraan. Maka, sebagaimana layaknya dinamika penciptaan karya seni pada akhirnya akan ada pandangan atau paradigma mengenai ide seni, kreativitas dan kemampuan artistik, bahwa lingkungan tempat kita tinggal akan mempengaruhi cara kita berpikir untuk memperoleh inspirasi serta nilai estetika.

Pameran seni rupa  ‘bergerak’ pada perhelatan temu sahabat lintas generasi ini, telah berhasil menyibak dimensi-dimensi tersembunyi ideologi pelukisnya. Kekuatan utama ekspresi seni mereka mengacu pada penggunaan aspek emosional dan intuitif diri, ini merupakan gambaran tentang kehidupan yang mengandung pandangan-pandangan pribadi mengenai suatu peristiwa dan objek umum yang lekat dengan jiwanya. Gaya artistik yang dipertunjukan adalah penggambaran tentang realitas objektif dan respons subjektif, seperti pada situasi kemanusiaan, sosial politik, keindahan alam, dunia transenden, berpikir abstrak, dan religius. Dimensi spiritual yang dimilki telah sukses mengunduh tabungan memorinya untuk dijadikan tema central yang  secara interpersonal berhubungan erat dengan perjalanan dan pengalaman hidupnya.***

Selamat dan terus berkarya menembus ruang kreativitas tiada batas.
Saung Banon Arts Yogyakarta.
Jakarta, 21 Mei 2024.